Balikpapan – Sabtu, 26 Oktober 2019 Kementerian Kajian Strategis Kabinet Aspirasi mengadakan Sekolah Kastrat untuk pertama kalinya. Sekolah Kastrat merupakan sarana pengembangan diri untuk seluruh mahasiswa ITK yang ingin mengembangkan jiwa pengkaji melalui materi yang akan diberikan seperti dasar-dasar ilmu Kastrat, contohnya public speaking, cara melakukan kajian, audiensi, dan lain-lain. Keseluruhan materi-materi tersebut akan dilanjutkan dengan simulasi yang akan diperlukan setiap mahasiswa untuk bisa melakukan dan menyelesaikan masalah secara solutif dan realistis.
Peserta lulusan Sekolah Kastrat adalah Manajer Pergerakan Mahasiswa yang mampu memanajemen isu secara cerdas, lugas, dan konstruktif, kreatif, inovatif dan penuh kewibawaan dalam melakukan berbagai aksi propaganda dan persuasi kepada publik (Public Speaker), Advokat yang mampu memenangkan isu atau kasus yang berlandaskan kepentingan mulia, membela masyarakat sebagai dasar pergerakan mahasiswa dan Negosiator yang mampu menciptakan suatu keadaan yang menentramkan segala pihak terkait dalam menghadapi dan/atau menyelesaikan suatu permasalahan, dalam hal ini mampu mencapai mufakat dengan menjunjung tinggi Sila keempat (Pancasila) daripada demokrasi (voting).
Kementerian Kajian Strategis menghadirkan Nugroho Cahyo Pandu Redaktur Muda Pro Bisnis Kaltimpost dan Novi Abdi dari Aliansi Jurnalis Independen. “Salah satu keuntungan seorang aktivis adalah mendapatkan berbagai kiriman buku, saya ingin menanamkan pentingnya semangat literasi bagi mahasiswa” Ucap Novi Abdi sebagai salah satu narasumber.
Terdapat pula beberapa Achievement yang berhasil diraih murid Sekolah Kastrat diantaranya Rangking 1 berhasil direbut oleh Duwi Ikhsan Darmawan, Rangking 2 Abdul Rohim, Rangking 3 Syam Bima Muhammad Akbar, Secret Agent oleh Intan Wahyu Nur Rachma dan Sergeant direbut oleh Muhammad Fathan Abtamy.