Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan melalui ketiga mahasiswi Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, memberikan sebuah inovasi dengan judul “ Pengendalian Covid-19 Berbasis Peta Pola Distribusi Spasial Kasus Positif COVID-19”. Pada penelitian tersebut mendapatkan hibah pendanaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM RSH). Ketiga mahasiswi tersebut adalah Nur Anggraeni, Purris Rachelina Girsang, dan Nava Chairunisa Nabila mereka dibawah bimbingan langsung bapak Achmad Ghozali , S.T ., M.T.
Inovasi penelitian yang mereka lakukan dilatarbelakangi oleh fenomena Covid-19 yang nyata adanya dan berdampak di seluruh dunia termasuk Indonesia khususnya Kota Balikpapan yang menjadi kota kedua dengan kasus tertinggi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur. Pandemi covid-19 yang terjadi telah memberikan dampak signifikan terhadap tatanan kehidupan masyarakat maupun lingkungan perkotaan. Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan dengan mengeluarkan kebijakan pembatasan operasional, work from home, dan Physical distancing untuk pengendalian Covid-19 dirasa belum optimal. Karena pemerintah daerah belum memanfaatkan secara optimal pendekatan spasial sebagai metode analisis dan media interpretasi dalam pengambilan kebijakan penanganan Covid-19. Oleh karena permasalahan terbaru dan krusial tersebut peneliti ingin membahas pandemi Covid-19 dari segi Perencanaan Wilayah dan Kota dengan membuktikan apakah Covid-19 yang terjadi dipengaruhi oleh mobilitas penduduk, karena penelitian terkait kasus covid-19 berbasis sosial humaniora di Indonesia belum pernah dilakukan sebelumnya. Harapannya penelitian ini dapat menjadi acuan dalam penentu kebijakan pengendalian Covid-19 di Kota Balikpapan kedepannya.
Pada Inovasi tersebut mereka melihat pola distribusi spasial pandemi COVID-19 di Kota Balikpapan memiliki nilai signifikan 90% secara statistik, sehingga didapatkan 4 unit kelurahan termasuk ke dalam perkembangan Hot Spot, 27 unit kelurahan termasuk ke dalam not signifikan, dan 1 unit kelurahan termasuk ke dalam perkembangan Cold Spot. Kondisi tersebut dikarenakan Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Gunung Samarinda, Kelurahan Sepinggan Baru, dan Kelurahan Gunung Samarinda Baru memiliki signifikan tinggi dibanding 27 unit kelurahan lainnya sehingga membentuk Hot Spot. Sedangkan kelurahan yang termasuk ke dalam kategori Cold Spot adalah Kelurahan Teritip. Hal ini menunjukkan Pola distribusi spasial pandemic Covid-19 yang dinilai dari jumlah kasus positif dalam satu tahun selama Maret 2020 – Februari 2021. Mengacu pada nilai pengaruh dan peluang Pola Distribusi Spasial COVID-19 dari mobilitas penduduk, sehingga dapat diambil intervensi kebijakan yang tepat untuk mengendalikan COVID-19 di Kota Balikpapan. Prioritas penanganan COVID-19 perlu diperkuat pada daerah bagian pusat kota. Prioritas ini dapat mencakup penguatan sektor pelayanan kesehatan, mempercepat proses vaksinasi, dan penekanan mobilitas penduduk.
Pada kegiatan PKM 2021, tim ITK tersebut memiliki kesan yaitu PKM merupakan kegiatan perlombaan yang cukup menantang kreativitas dan ketekunan dalam setiap prosesnya mulai dari penyusunan proposal, pengumuman terdanai, penelitian, kegiatan monev untuk mengevaluasi progress penelitian hingga presentasi pada PKP2 nantinya. Setiap proses tersebut mereka dapat menemukan pengalaman-pengalaman dan insight baru yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Selain dari pengalaman dalam tim, mereka juga dapat belajar dari pengalaman dari tim lain baik yang sedang sama-sama berjuang pada PKM 2021 atau kakak-kakak yang mengikuti PKM di tahun-tahun sebelumnya dengan berbagai ide dan inovasi yang luar biasa. Belum lagi tantangan pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk meminimalkan interaksi secara langsung, walaupun hampir semua kegiatan dilakukan secara daring mereka selalu mengusahakan untuk tetap menjaga komunikasi dan kekompakan agar tujuan yang tertulis bisa tercapai.
Pesan dan harapannya “Nur Anggraeni” sebagai ketua tim ialah semoga kegiatan PKM 2021 dapat berjalan dengan lancar hingga pelaksanaan PKP2 nantinya dan semoga di tahun depan peserta PKM yang lolos terdanai dari ITK dapat lebih banyak lagi dengan inovasi-inovasi yang dapat berguna bagi khalayak banyak. Tetap semangat untuk semua tim yang sedang berjuang bersama-sama pada PKM 2021 dan untuk teman-teman yang mempunyai ide dan gagasan lainnya semoga bisa menuangkannya pada PKM tahun depan.
HUMAS ITK (Institut Teknologi Kalimantan)