Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan berhasil meraih Most Innovative Paper pada kompetisi Youth Ideas Competition 2022 tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh National Battery Research Institute. Kompetisi tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Inovasi yang diangkat oleh mahasiswa tersebut adalah penggunaan bahan alami dalam sintesis nanomaterial Zinc Oxide (ZnO) dari ekstrak bagian tanaman. Tanaman yang kami gunakan dalam riset ini adalah daun jati (Tectona grandis). Daun jati memiliki banyak kandungan bioaktif seperti flavonoid dan fenol yang berperan penting dalam proses bioreduksi, pembentukan dan stabilisasi nanomaterial oksida logam salah satunya adalah Zinc Oxide.
Prestasi Most Innovative Paper tersebut diraih oleh mahasiswa program studi fisika, mereka adalah Muhammad Maulana Zarkasyi, Yosef Christian Riki Teluma, dan Taufiq Zakly. Tim mahasiswa fisika tersebut dibawah bimbingan Atut Reni Septiana, S.Pd., M.Si.
Latar belakang dari inovasi mereka adalah dikarenakan banyak penelitian telah melibatkan pengembangan nanoteknologi. Nanoteknologi adalah teknologi yang berfokus pada eksplorasi material berukuran nano antara 1 hingga 100 nm. Nanoteknologi telah dianggap sebagai salah satu bidang teknologi yang tumbuh paling cepat. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan nanoteknologi di berbagai bidang industri dan akademik, seperti kimia, mekanika pengolahan makanan, farmasi, pertanian, kedokteran, teknologi informasi, elektronik, industri fisika, dan biologi. Nanomaterial memiliki potensi besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan karena karakteristik biologis dan fisiko-kimianya yang baik dibandingkan dengan material berukuran besar. Oksida logam transisi anorganik dianggap sebagai nanomaterial yang menjanjikan untuk aplikasi yang sangat diperlukan di berbagai bidang seperti kedokteran, elektronik, biologi, fotokatalisis, konversi dan penyimpanan energi, serta perangkat penyimpanan magnetik. Di antara nanomaterial oksida logam, seng oksida (ZnO) adalah salah satu jenis oksida logam semikonduktor tipe-n yang paling populer karena tidak beracun dan biokompatibel, serta aplikasinya yang luas di bidang medis, kanker, antibakteri, antijamur, antidiabetes dan biosensor.
Nanomaterial ZnO memiliki energi eksitasi 60 meV, celah pita 3,37 eV, sifat katalitik, fotokimia, semikonduktor, dan penyaringan UV yang baik. Nanomaterial ZnO dapat disintesis menggunakan berbagai metode, seperti metode fisika, kimia, dan biologi. Baru-baru ini, metode biologi atau green synthesis mendapat perhatian lebih karena biayanya yang murah dan aman bagi lingkungan. Cara ini memanfaatkan bahan alami seperti ekstrak tumbuhan dari daun atau buah karena mengandung fitokimia seperti flavonoid, senyawa fenolik, keton, amida, asam, dan lain-lain. Ekstrak tumbuhan ini dapat bertindak sebagai agen bioreduktor dan penstabil yang terlibat dalam pembentukan nanomaterial. Pada penelitian ini, ekstrak daun Jati dipilih untuk mensintesis nanomaterial ZnO. Kandungan flavonoid dan fenol dalam ekstrak daun Jati memiliki peran penting dalam proses bioreduksi, pembentukan, serta stabilisasi nanomaterial oksida logam karena memiliki sifat surface active molecule stabilizing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik struktur nanomaterial ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak daun Jati yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pengembangan DSSC (Dye Sensitized Solar Cell).
“Mahasiswa Fisika ITK jangan mau kalah yaaa, dan bagi teman-teman mahasiswa ITK lainnya, yuk tetap semangat. Terus perbanyak prestasi demi membanggakan almamater ITK” ungkap Maulana.
Humas Institu Teknologi Kalimantan