Balikpapan – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., meresmikan Gedung Laboratorium Terpadu Institut Teknologi Kalimantan dalam kunjungannya di ITK pada Rabu, (7/4). Dalam peresmian tersebut, turut dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP., Staf Khusus Mendikbud, Jurist Tan, BA., MPA/ID., serta Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Dr. Abdul Kahar, M.Pd.
Dalam sambutannya, Nadiem sangat mengapresiasi pembangunan Laboratorium Terpadu yang dilakukan ITK. Ia menyebut ide pembangunan gedung yang dirampungkan pada Oktober 2020 tersebut sangat baik. Pasalnya, hal ini dapat membuka peluang kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan yang ada di ITK. Ia pun berharap, keberadaan Laboratorium Terpadu yang mewadahi para mahasiswa dari berbagai macam prodi dapat menjadi pemantik lahirnya berbagai macam inovasi.
“Menurut saya ide yang sangat baik. Kalau di Jakarta banyak co-working space, kalau di ITK ada co-laboratory space. Sangat bagus, sangat efisien. Yang paling saya suka adalah kesempatan terbenturnya anak-anak dari berbagai prodi di dalam satu laboratorium yang sama,” ucap pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Selaras dengan apresiasi dari Mendikbud, Laboratorium Terpadu ITK ditujukan agar kegiatan praktikum dan penelitian menjadi lebih terpusat dan efisien. Tak hanya itu, tujuan khusus dari pembangunan Laboratorium Terpadu tersebut diantaranya untuk meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan sivitas akademika ITK, serta untuk meningkatkan kerjasama di bidang penelitian.
Gedung yang dibangun melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tersebut menjadi lecut bagi ITK untuk tak henti melakukan riset yang berdampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Untuk itu, Laboratorium Terpadu ITK juga dilengkapi dengan alat-alat penunjang penelitian seperti scanning electron microscope (SEM), X-Ray Diffraction (XRD), X-ray Fluorescence (XRF), universal testing machine (UTM), mesin CNC, 255 unit komputer, dan alat laboratorium lainnya.
Tidak hanya dapat digunakan oleh internal ITK, perangkat penelitian yang ada di Laboratorium Terpadu ITK ini juga dapat digunakan untuk memberikan layanan analisis laboratorium untuk industri dan pihak eksternal lainnya. Untuk memberikan layanan, saat ini laboratorium terpadu ITK dijalankan oleh 1 Kepala Laboratorium Terpadu, 1 Pengadministrasi umum, 11 laboran dan pranata laboratorium pendidikan (PLP), serta 3 teknisi, yang terdiri dari teknisi listrik, teknisi limbah, dan teknisi K3.
Dalam sambutannya, Nadiem juga menyampaikan harapan terhadap ITK dan universitas lain di Kalimantan Timur untuk bisa mengangkat obor perubahan Kampus Merdeka di luar Jawa. Menurutnya, daerah luar Jawa, khususnya Kalimantan memiliki peluang besar dalam menghadapi transformasi di bidang pendidikan.
“Kalau di luar Jawa menurut saya bukan jalan terhadap transformasi, tapi harus berlari. Karena menurut saya, di sini saya potensinya sangat besar. Ada berbagai macam industri, ekosistem alam di Kalimantan, dan dengan adanya rencana ibukota baru ini satu hal yang sangat besar juga kesempatannya,” jelasnya.
Nadiem pun juga mendorong para pemimpin pendidikan, mulai dari rektor, wakil rektor, serta dosen, untuk berani mengambil risiko dan mencoba berbagai hal baru. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan mahasiswa terhadap dunia yang begitu cepat berubah.
“Buat saya, di era kampus merdeka, nomor satu kemampuan yang terpenting untuk pemimpin-pemimpin pendidikan, rektor, wakil rektor, dosen-dosen di masing-masing prodi, adalah kenekatan. Keberanian untuk mengambil resiko dan mencoba hal-hal yang baru,” jelas alumnus Harvard Business School itu.Dalam kunjungan yang dilakukan, Nadiem tidak hanya melakukan peresmian Laboratorium Terpadu. Didampingi oleh Rektor ITK, Prof. Ir. Budi Santosa Purwokartiko, Ph.D, beserta jajarannya, Nadiem melakukan tour Laboratorium Terpadu ITK, serta dialog dengan sivitas akademika ITK. Dalam dialog, hadir Ketua KM ITK, Penerima KIP-K, Mahasiswa Permata Merdeka, Mahasiswa Program Magang Bersertifikat, serta Mahasiswa KKN.