Kisah Alumni – Kisah Rozikin Berhasil Raih Beasiswa S2 LPDP. Muhammad Nurhidayatur Rozikin adalah alumnnus program studi Teknik Material dan Metalurgi angkatan 2017, dan lulus pada wisuda ke-10 (Periode Februari 2021) yang berhasil mendapatkan beasiswa full dari Kementrian Keuangan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Saat menempuh S 1 di ITK Rozikin banyak menghasilkan prestasi dimulai dari Finalis PEKSIMINAS, Peraih Pendanaan PKM Bidang Pengabdian Masyarakat, Teknologi, dan Riset Eksakta, dan peraih finalis KIBM (Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa), pendanaan PHP2D, dan 30+ lebih prestasi lainnya.
Rozikin yang akrab disapa mendapatkan full beasiswa LPDP tahun 2022 tahap 2 kemarin. Dia nantinya akan melanjutkan studi di magister Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Ia mengikuti proses LPDP pada Juli-November 2022. Saat memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai penerima beasiswa LPDP, Rozikin sempat ragu-ragu dan pesimistis. Namun, ia berhasil melawan rasa tersebut dengan keyakinan yang lebih besar. Hal tersebut ia raih karena kegigihannya dan kerja kerasnya. Rozikin awalnya ragu akan kemampuan untuk dapat lolos beasiswa LPDP karena ia menceritakan bahwa ia telah 3 kali gagal beasiswa lainnya diluar beasiswa LPDP. Serta ini percobaan pertamanya untuk mendaftar beasiswa LPDP, namun berkat kerja kerasnya dan semangat pantang menyerah, ia berhasil lolos menjadi penerima beasiswa LPDP.
“Saat pembukaan beasiswa LPDP tahap 2, mencoba yakin dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Dimulai dari administrasi dan persiapan LoA yang mana mendaftarkan diri ke kampus tujuan terlebih dahulu. Administrasi begitu harus detail dan di cek ulang, karena sangatlah sayang apabila gagal di administrasi. Saya alhamdulillah mampu memaparkan kontribusi yang akan saya berikan untuk Indonesia. Ini bukan hanya untuk memenuhi keinginan cita-cita kuliah. Jadi, beasiswa ini akan memberikan banyak hal baik, tidak hanya untuk awardee, tetapi untuk orang lain,” ungkapnya.
Rozikin mengambil jurusan Teknik Mesin bukan tanpa alasan. Menurutnya, Teknik Mesin memiliki 3 bidang keahlian yaitu rekayasa konversi energi, sistem manufaktur, dan desain sistem mekanikal. Dari bidang keahlian yang ada tentunya akan dapat mendukung penelitian dan proyek yang akan saya rencanakan demi kemajuan nasional, yaitu sistem manufaktur komposit sebagai aplikasi blade wind turbine sebagai upaya dalam rekayasa konversi energi. Fokus penelitian yang ada juga diantaranya adalah Manufacturing Process, Industrial System Engineering, dan Product Design and Development.
“Pasca studi yang saya lakukan nantinya setelah menempuh S2 Teknik Mesin ITS saya berkomitmen dan mendedikasikan diri saya pada Indonesia, terlebih pada pembangunan Indonesia mendatang dan ikut serta dalam proyek strategis yang ada di Kalimantan Timur khususnya. Saya memiliki harapan besar pada diri saya untuk dapat membantu dan memberikan inovasi kepada Indonesia, bahkan bergabung pada proyek-proyek strategis pembangunan nasional. Proyek strategis nasional diantaranya adalah terkait pemindahan IKN. Tentunya dengan pemindahan ibu kota baru RI para mahasiswa yang lulus nanti harus dapat bersaing dengan jumlah tenaga kerja atau lulusan yang berasal dari pulau Jawa. Rencana kontribusi kedepan menjadi dosen Teknik Mesin pada bidang Aplikasi Material Inovatif dan rekayasa konversi energi” ujarnya.
“Menjadi seorang tenaga pendidik agar dapat mencetak generasi-generasi engineer untuk Indonesia terlebih di kawasan Indonesia Timur. Menjadi seorang pengajar merupakan suatu hal yang sudah dekat dengan saya, dimana ketika kuliah saya tergabung menjadi seorang mentor di Science Hunter Indonesia, sebuah startup yang berperan dalam meningkatkan kualitas riset dan penulisan ilmiah di Indonesia. Melihat potensi dan sumber daya manusia yang hanya bukan ada di Kalimantan Timur menjadikan diri saya terbuka untuk Kalimantan Timur harus berjuang dan bersemangat dalam berkarya serta melakukan riset. Tentunya saat saya telah menyelesaikan studi saya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember saya ingin terus menyebarkan hal positif kepada siswa maupun mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi demi kemajuan bangsa Indonesia dan melakukan riset bagi Indonesia” ungkap Rozikin.
Terakhir, Rozikin memberikan beberapa poin penting yang tertarik untuk mengikuti jejak-nya sebagai peraih beasiswa LPDP Dalam Negeri. Poin yang pertama yaitu terus percaya diri dan jangan ragu untuk kuliah dalam negeri, perlunya mendefinisikan diri sebagai ahli di bidang yang menjadi fokus, lalu terakhir yaitu menginginkan, memerlukan, dan menyadari konsekuensi dari pilihan kita untuk berjuang mengejar beasiswa S2 LPDP tersebut.
Humas Institut Teknologi Kalimantan
#KampusMerdeka