Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan mendapatkan prestasi membanggakan yaitu berhasil meraih gelar juara Best Design dalam kontes Lomba Prototype dan Inovasi Kapal Cepat (LOPI), PESIAR 2021. Adapun Tim ITK diwakili oleh program studi Teknik Perkapalan yang beranggotakan Muhammad Fahreza, Arwis Irmandana, dan Syahrul Nizam, mereka bertiga dibawah bimbingan dan arahan langsung bapak Taufik Hidayat, S.T., M.T MRINA. Pada lomba yang mereka ikuti ada beberapa hal yang harus disiapkan yaitu menyiapkan data mahasiswa untuk pendaftaran, melakukan pembuatan konsep ataupun desain kapal yang akan dilombakan nantinya, tahap penyusunan proposal, dan dilanjutkan dengan pembuatan prototype. Fahreza selaku ketua tim mengatakan “Alasan dari mengikuti lomba yaitu melatihatau mengasah kemampuan dalam membuat protoype, kemudian belajar dan memperdalam dalam hal merakit komponen atau sistemnya dengan baik, dan tentunya ingin membawa nama kampus untuk lebih dikenal”.
Perlu diketahui bahwa Indonesia adalah negara maritim yang memiliki garis perbatasan wilayah perairan yang panjang dengan luas laut mencapai 7,9 juta km² dan terdiri dari 17.000 pulau yang terbentang dari sabang hingga merauke. Indonesia sebagai negara maritim telah diakui oleh dunia melalui UNCLOS 1982. Sumber daya alam yang ada di dalam laut Indonesia sangat melimpah, terkhususnya untuk SDA Migas. Maka dari hal ini perlunya pemerintah berpartisipasi dalam mendukung kemajuan industri perkapalan terkhusus kapal supply vessel yang berfungsi untuk mendukung kegiatan-kegiatan lepas pantai seperti pengeboran minyak, instalasi pipa bawah air, instalasi kabel bawah air, dan inovasi pekerjaan lainnya.
Inovasi yang mereka lakukan yaitu mengacu pada kapal yang dibuat, jenis supply vessel yang bertugas mengangkut logistik untuk keperluan kegiatan lepas pantai diperairan indonesia maka bentuk lambung perlu disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini lambung yang digunakan yaitu tipe monohull (1 lambung) dengan bentuk v. Bentuk lambung yang seperti ini memungkinkan kapal ini dapat menembus gelombang sehingga dapat meningkatkan stabilitas yang baik. Tekanan yang didapatkan hanya terpusat pada 1 lambung kapal saja dan memungkinkan lambung kapal dengan monohull dapat berlayar pada perairan dangkal. Diketahui dari segi produksi dan desain terbukti bahwa monohull lebih efisien mudah dibuat ketimbang jenis hull yang lain
“Selama mengikuti perlombaan mendapatkan banyak pengalaman seperti belajar hal-hal baru, bertambahnya wawasan, dan bertambahnya relasi dengan teman-teman dari universitas lainya, harapan tetap berinovasi kembangkan kreatifitas dan tetap semangat, pandemi bukanlah penghalang untuk berprestasi dan menjadi sukses” Tutup Fahreza
#KampusMerdeka
Humas Institut Teknologi Kalimantan