Balikpapan – Institut teknologi kalimantan melalui mahasiswanya menunjukkan sikap peduli terhadap peningkatan minat kelompok tani tunas harapan dalam meningkatkan hasil panennya. Bentuk kepedulian yang diciptakan adalah membuat sistim pencegahan hama monyet yang menyerang perkebenuan warga. Pencegahan dilakukan dengan membuat alat pengusir berupa pir motion sensor sebagai pendeteksi gerakan monyet dan sirine alarm sebagai sumber suara bising otomatis.
Sasaran mitra adalah kelompok tani tunas harapan di RT. 46 KM. 20 Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimatan Timur. Kelompok tani tunas harapan merupakan salah satu kelompok yang bekerja di sektor perkebunan khususnya untuk sayuran dan buah – buahan. Kelompok tani tunas harapan memiliki 2 Ha perkebunan. Hasil panen berupa terung, mentimun, tomat dan beberapa hasil lainnya.
Selama kurun 5 tahun terakhir hasil panen yang diperoleh mengalami penurunan karena hama monyet “warek” yang merusak perkebunan petani. Permasalahan ini berdampak bagi kelompok tani dalam mencapai target yang diharapkan oleh pengepul sehingga minat para kelompok tani untuk menanam sayuran dan buah – buahan semakin berkurang setiap tahunnya. Solusi yang diciptakan oleh tim mahasiswa ITK dalam bentuk KKN menciptakan alat pengusir berupa pir motion sensor sebagai pendeteksi gerakan monyet dan sirine alarm sebagai sumber suara bising otomatis. Pemasangan dilakukan dengan menggunakan tiang penyangga yang terbuat dari besi hollow 4×4 dengan panjang 2 m yang berjumlah 5 buah. Pada masing – masing penyangga di pasang sensor pir motion sensor sirine alarm yang bekerja secara otomatis mendeteksi kedatangan monyet dan membunyikan suara bising sehingga monyet langsung pergi.
“Semoga alat yang diciptakan kedepannya dapat dimanfaatkan dan dikembakan fungsinya untuk pencegahan hama monyet yang menyerang perkebunan petani”, ungkap Aditya Permana selaku ketua tim KKN 5i.
Humas Institut Teknologi Kalimantan
#KampusMerdeka