Balikpapan – Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Gagasan Tertulis. Tiga mahasiswa Teknik Kelautan, Institut Teknologi Kalimantan mencari jalan keluar dalam mengoptimalkan kawasan anjungan migas (Jacket Structure) paska operasi sebagai tempat budidaya ikan di lepas pantai. Dalam hal ini mereka adalah Rani Yuniar Putriyanti, Ikhsan Anugerah, dan Mohammad Nuzuul Ramdhan, adapun ggasan mereka dibawah bimbingan ibu Nurmawati, S.Kel., M.Si.
Hal yang melatarbelakangi inovasi mahasiswa/i tersebut ialah karena tercatat hingga tahun 2019 terdapat total 102 unit anjungan migas yang sudah tidak beroperasi (SKK Migas, 2020). Anjungan migas yang sudah tidak beropresi tersebut, pemerintah Indonesia hanya memberikan solusi pembongkaran (decommissioning) terhadap anjungan tersebut. Pembongkaran ini dilakukan karena anjungan migas paska operasi memberikan dampak negatif terhadap ekosistem sekitarnya dan juga membahayakan jalur pelayaran kapal. Namun kegiatan ini membutuhkan biaya besar dan hal teknis lainnya. Oleh sebab itu tujuan dari inovasi mereka adalah Menawarkan gagasan terkait pemanfaatan lain anjungan migas paska operasi yang dapat meningkatkan kontribusi sektor perikanan dalam perekonomian Indonesia. Mengoptimalkan anjungan migas paska operasi melalui pengembangan ide yang ditawarkan. Sebagai alternatif solusi dalam mengatasi permasalahan anjungan migas paska operasi dan kontribusi sektor perikanan yang menurun di Indonesia. Berikut adalah desain dari inovasi mahasiswa/i:
Rani yuniar sendiri yang merupakan ketua tim sangat senang dan bangga karena menjadi salah satu tim PKM dari ITK yang lolos mendapatkan insentif DIKTI 2021 dalam bidang PKM Gagasan Tertulis. Kemudian harapannya kedepan dengan gagasan nya tersebut dapat melaju ke tahap selanjutnya yaitu PIMNAS bersama Tim lainnya dari ITK agar bisa membesarkan nama kampus ITK.
Humas Institut Teknologi Kalimantan