Bogor, 24 – 26 Juli 2024, IPB International Convention Center, Botani Square Lantai 2. Kegiatan 3rd KOICA-ICAB On-Site Capacity Building Workshop berfokus pada pengembangan kapasitas laboratorium dan jaringan instrumentasi di bidang Green Bio. Acara ini mencakup dua kegiatan utama: workshop laboratorium dan pameran booth dari perusahaan teknologi laboratorium, termasuk COXEM, Jeio Tech, dan Youngin Ace. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperbarui dan memperkenalkan informasi terbaru mengenai peralatan laboratorium serta kontribusinya dalam penelitian di perguruan tinggi. Acara ini juga bertujuan untuk memfasilitasi sharing kondisi laboratorium masing-masing perguruan tinggi, sehingga diharapkan terjalin kesinambungan antara laboratorium dan vendor peralatan serta kolaborasi antar perguruan tinggi dalam penggunaan fasilitas laboratorium bersama.
Dimulai dengan pembukaan oleh Prof. Ho Sang Kang, Prof. Iskandar, KOICA Indonesia, dan Kemdikbud. Sesi ini diikuti dengan presentasi mengenai keamanan, keberlanjutan, dan peralatan laboratorium mutakhir dari berbagai perusahaan Korea. Para panelis menekankan pentingnya akses bersama terhadap peralatan mutakhir guna mengurangi beban pengadaan bagi universitas. Mereka juga menyoroti perlunya pendekatan holistik dalam memastikan keberlangsungan laboratorium, termasuk desain bangunan yang stabil, pencahayaan yang tepat, serta penggunaan peralatan pengaman laboratorium.
Hari pertama juga mencakup Executive Meeting yang dihadiri oleh berbagai petinggi dari universitas dan lembaga terkait, termasuk Prof. Alim Setiawan Slamet dari IPB, Prof. Rinekso Soekmadi dari Fakultas Kehutanan IPB, Prof. Suryo Wiyono dari Fakultas Pertanian IPB, Prof. Ho Sang Kang dari Seoul National University, dan Han Oh Park, PhD dari Bioneer, Korea. Pertemuan ini juga dihadiri oleh rektor-rektor dari berbagai universitas, termasuk Untirta, UPR, dan ITK.
Rektor ITK menjelaskan pada Pimpiman KOICA peran penting ITK pada pembangunan Ibukota Nusantara dan juga Food Securty di IKN
Pada hari ke dua, Sesi panel sharing laboratorium menjadi fokus utama hari kedua. ITK diwakili oleh Adi Mahmud Jaya Marindra, Ph.D., yang menyampaikan informasi mengenai riset, kondisi laboratorium, dan kontribusi finansial serta dampak Labter. Panel diskusi juga melibatkan perwakilan dari IPB, USU, dan ITERA. Penutupan sesi panel dilakukan oleh Rektor ITK, yang kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar laboratorium perguruan tinggi untuk menyelesaikan isu-isu nasional dan global. Diskusi panel wrap-up menghasilkan kesimpulan mengenai pentingnya kolaborasi dalam konteks mutual trust, mutual respect, mutual recognition, dan mutual benefit. Rektor ITK juga menyoroti perlunya pemahaman bersama terkait alur pengadaan peralatan luar negeri dan SOP penggunaan alat bersama.
Dengan diadakannya workshop ini, diharapkan terjalin hubungan yang lebih erat antara laboratorium dan vendor peralatan serta antar perguruan tinggi, mendorong kolaborasi yang lebih produktif dalam penelitian dan pengembangan di bidang Green Bio.