Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan mendapatkan kesempatan dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) yang mana mahasiswa mewakili adalah Muhammad Iqbal Sugiharto dari Program Studi Teknik Elektro 2018. Program ini merupakan kerjasama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Kelulusan Iqbal dalam mendapatkan kesempatan program Gerilya tersebut adalah dengan melewati berbagai macam evaluasi penilaian yaitu melalui 3 (tiga) tahap rekrutmen, yaitu Administrasi, Kompetensi Dasar (Tes Tertulis), dan Wawancara, peserta yang lulus dapat dilihat pada laman resmi berikut : https://www.esdm.go.id/id/page/gerilya serta dikirimkan melalui email pendaftar.
Program Gerilya ini dimaksudkan untuk dapat menyiapkan mahasiswa sebagai aktivis energi bersih, melalui pembekalan dan pemberian pengalaman. Program Gerilya ini mahasiswa akan mendapatkan konversi 10 hingga 20 SKS dalam satu semester, dengan mengikuti 3 bulan Course dan 3 bulan team-based project. Pada Program Gerilya akan didampingi lebih dari 15 orang pengajar profesional dan lebih dari 20 orang mentor volunteer. Gerilya disebut akan berkontribusi dalam percepatan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, dan mendukung pencapaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa Gerilya adalah salah satu kegiatan studi independen kampus merdeka yang akan melahirkan aktivis energi bersih dengan kecerdasan berinovasi. Selama satu semester, katanya, peserta Gerilya akan belajar secara mandiri bersama mentor untuk dapat mengembangkan PLTS atap sebagai inovasi solusi energi bersih. “Saya optimis mahasiswa peserta Gerilya ini akan berperan besar dalam misi pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia maju dan bumi yang terlindungi,” tuturnya.
Humas Institut Teknologi Kalimantan