Balikpapan – Rabu, September 9, 2020 telah dilaksanakan Borneo 3rd International Conference on Applied Mathematics and Engineering atau 3rd BICAME Conference Program dengan tema “Energy Transition, Smart Technology and Environment for Sustainable” dengan metode daring. 3rd Became Conference merupakan wadah peneliti-peneliti dari perguruan tinggi di seluruh dunia untuk mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan
Acara dimulai dengan sesi keynote speech dengan pembicara dari University of Kuala Lumpur, Nanyang Technological University dan perwakilan PT Rekayasa Industri yang memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang sedang dan telah mereka lakukan dilanjutkan dengan parallel session yang dibagi setiap ruangan secara online untuk memaparkan hasil penelitan yang telah di submit
Rizjal Wahyu lulusan Teknik Sipil ITK angkatan 2016 ikut berpartisipasi dalam acara ini sebagai pemateri. Rizjal menjelaskan proses dirinya berhasil terpilih mengikuti acara ini dengan beberapa proses, “Pertama kita harus liat parameter pembahasan research yang tersedia, kebetulan aku ada di bidang Land and Water Resource Engineering. Nah nanti dari pihak committee akan menyeleksi apakah jurnal yang disubmit memenuhi kriteria publikasi atau tidak. Nantinya aka nada pengumuman mengenai jurnal terbaik yang memenuhi seluruh kriteria penulisan dan publikasi” terang Rizjal saar diwawancarai secara daring.
“Kesannya sangat amat bersyukur karena baru merasakan international conference untuk pertama kali, bahkan secara online pun dari pihak penyelenggara mampu membawakan acara dengan sangat baik, materi yang disampaikan oleh keynote speaker sangat menambah ilmu dan wawasan dalam dunia teknologi. Bicame memberikan kesempatan dan memberikan pengalaman baru kepada saya sebagai bagian dari konferensi jurnal internasional dengan menjadi presenter dalam presentasi penelitian yang saya lakukan dan mendapatkan banyak wawasan baru dari penelitian-penelitan yang dilakukan dari perguruan tinggi dari berbagai negara” ucap Rizjal.
“Semoga selanjutnya, BICAME mampu menjadi wadah peneliti yang lebih besar lagi, dapat dilakukan secara langsung dan mengundang lebih banyak peneliti dari seluruh penjuru dunia untuk bergabung didalamnya” harapnya.
ZTN|Humas