Balikpapan – Mahasiswa ITK merampungkan KKN Tematik yang diselenggarakan di RT. 37 Kelurahan Telaga Sari pada Senin, (21/6). Sebagai penutup dari kegiatan tersebut, para mahasiswa mendistribusikan pupuk cair kepada masyarakat. Kegiatan dengan tema “Pengolahan Kompos dan Produk Daur Ulang tersebut” mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.
Ketua RT. 37 Telaga Sari, Asri, sangat mengapresiasi inovasi yang dihasilkan oleh para mahasiswa dan warga. Rencananya, pupuk cair tersebut akan terus diproduksi warga untuk diikutkan dalam perlombaan maupun pameran. Asri yang berprofesi sebagai penjual tanaman hias ini pun berharap program dapat terus berlanjut dan mendapat perhatian dari pemerintah.
”Semoga program ini dapat berlanjut terus kedepannya. Nanti pupuk cair ini akan kami ikutkan ke lomba yang diadakan oleh kelurahan tahun depan, dan diikutkan ke dalam pameran-pameran yang diadakan oleh Dinas Pertanian,” jelasnya.
Pupuk cair yang didistribusikan kepada masyarakat tersebut merupakan hasil dari kegiatan KKN yang telah berjalan selama 107 hari. Dengan pupuk cair yang dihasilkan, para mahasiswa KKN ITK angkatan pertama ini berharap Kelurahan Telaga Sari dapat bertransformasi menjadi kampung tanaman hias, yang menjadi program kerja utama mereka.
Pupuk cair tersebut diproduksi dari buah-buahan yang tidak lulus sortir yang diperoleh dari penjual buah. Selanjutnya, buah-buah dipotong untuk dimasukkan ke dalam drum yang telah diberi penyaring untuk memisahkan biji serta kulit. Setelah itu, ditambahkan 200 ml molase dan 200 ml M4 ke dalam drum berukuran 25-30 liter. Tidak lupa, ditambahkan air setengah dari ukuran drum. Setelah didiamkan selama kurang lebih 3 minggu, pupuk cair dapat diaplikasikan kepada tanaman. Pupuk ini pun tidak memiliki bau busuk.
KKN ini dimotori oleh 6 mahasiswa ITK, diantaranya Haris Arief Fahrurroji, Sistem Informasi 2018, Dzaki Allam Ziha, Teknik Elektro 2018, Bayu Akhmad Nugraha, Perencanaan Wilayah Kota 2018, Bayu Wicaksana, Perencanaan Wilayah Kota 2018, Gabriel Sianipar, Sistem Informasi 2018, dan Muhammad Ghiffari Faza, Sistem Informasi 2018.
Mereka memilih Telaga Sari sebagai lokasi KKN karena lokasi ini padat penduduk. Dengan demikian, diasumsikan bahwa limbah yang dihasilkan pun banyak, baik organik maupun anorganik. Pemanfaatan limbah, khususnya limbah organik, dinilai penting. Pemanfaatan limbah sebagai kompos ini diharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia serta memperbaiki lingkungan tanah dan tanaman di wilayah Telaga Sari.