Balikpapan – Pertengahan tahun merupakan waktu yang sibuk bagi para siswa SMA di tingkat akhir untuk mencari perguruan tinggi dalam melanjutkan pendidikan. Tentunya selain mencari perguruan tinggi, siswa juga perlu untuk menentukan jurusan apa yang akan didaftari.
Ada banyak jurusan yang cukup populer di kalangan siswa SMA, terutama untuk jurusan-jurusan yang prospek kerjanya dianggap pasti dan lebih menjanjikan. Namun seiring berjalannya waktu, ada banyak macam pekerjaan yang lebih kreatif dan juga menjanjikan di era teknologi ini. Untuk menjawab kebutuhan perusahaan dan pemerintah akan kebutuhan sumber daya manusia, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menghadirkan 3 Program Studi (Prodi) baru yang “kekinian”.
Berikut 3 prodi baru yang akan dibuka oleh ITK untuk jalur seleksi mandiri 2021:
- Teknologi Pangan
Program Studi Teknologi Pangan diusulkan pada tanggal 31 Desember 2020. Tidak perlu menunggu lama, pada bulan Februari 2021 usulan ini disetujui. Pada tangal 5 April 2021 prodi Teknologi Pangan disahkan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. ITK membentuk 4 prioritas riset untuk mendukung pembentukan prodi ini untuk mewujudkan pusat unggulan pangan dan mendukung ibukota baru. Hal ini dilakukan karena melihat perkembangan industri pangan di Kalimantan maju dengan sangat lambat karena dominasi industri mineral dan tambang sehingga industri pangan di Kalimantan hingga saat ini hanya berbasis pada skala UMKM.
Dengan adanya prodi ini diharapkan iklim perkembangan industri pangan di tengah rencana IKN baru menjadi lebih terarah. Dengan berkembangnya prodi ini kami bercita-cita untuk menghasilkan terobosan-terobosan baru di pengolahan pangan, baik itu dalam skala UMKM maupun dalam skala nasional. Tidak main-main 7 dosen dikerahkan untuk mendukung prodi ini, dimana dosen berasal dari universitas ternama. Lulusan dari Sustainable Food System Universitat Kassel – Jerman, Nutraceutical & Functional Food Prince Songkla University – Thailand, Universitas Brawijaya – Malang, Teknologi Hasil Perikanan Universitas Sriwijaya, dan Teknologi Hasil Perairan Institut Pertanian Bogor. Terakhir yang tidak kalah pentingnya, 2 dosen terakhir berasal dari lulusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada dan Universitas Diponegoro juga ikut bergabung guna mengembangkan teknologi-teknologi pengolahan pangan dan teknik yang dibutuhkan didalamnya
2. Rekayasa Keselamatan
Program Studi yang diresmikan pada tanggal 5 april 2021 ini merupakan prodi yang fokus pada proses safety di Indonesia. Sampai saat ini belum ada instituti di Indonesia yang menawarkan program studi pendidikan sarjana rekayasa keselamatan. Ada berbagai alasan mengapa prodi ini menjadi cukup penting dan memiliki peluang kerja yang besar. Secara nasional jumlah kasus kecelakaan kerja berdasarkan BPJS ketenagakerjaan khusus wilayah kalimantan meningkat. Adanya perkembangan keilmuan di bidang keselamatan kerja yang saat ini mulai menjadi pertimbangan perusahaan dunia dalam menjamin lingkungan kerja yang aman. Selain itu sebagaimana tertuang dalam rencana jangka panjang strategis nasional bahwa ibukota negara pindah ke Kalimantan Timur, dimana ITK akan menjadi salah satu mitra strategis dan kontributor bagi pembangunan ibukota negara nanti.
Tenaga pengajar yang terlibat dalam pembentukan prodi ini juga sangat mendukung dan pastinya sudah memeliki background dan pengalaman dalam bidang safety. Latar belakang pendidikan dosen terdiri dari berbagai lulusan terbaik universitas negeri di indonesia (ITS, UI, UGM) maupun lulusan dari luar negeri (University of South Florida). Harapan kedepan untuk lulusan rekayasa keselamatan ini tentu saja mampu bersaing dan berkontibusi aktif di dunia kerja dimana lulusan ini nantinya bisa melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, mengevaluasi, dan menindak lanjuti keselamatan khususnya dalam proses safety.
3. Bisnis Digital
Program Studi Bisnis Digital ITK merupakan prodi baru yang bertujuan mempersiapkan SDM untuk memenuhi kebutuhan industri dalam menghadapi tantangan revolusi industri yang berbasis digital. Prodi ini menciptakan kolaborasi keilmuan dari bisnis dan teknologi di era revolusi industri 4.0 yang berorientasi pada bisnis berbasis teknologi.
Diresmikan pada 16 April 2021 dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, prodi ini dikoordinatori oleh Bapak Bayu Nur Abdallah, S.T., M.T., CSCA. Dengan adanya kurikulum berbasis project dan didukung dengan adanya program internship dengan perusahaan mitra 5 profil lulusan prodi binis digital sebagai berikut:
a. Entrepreneur: Lulusan dibekali keilmuan dan skill dalam merencanakan, menjalankan, serta mengkoordinasikan sebuah bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi
b. Consultant Business Process: Memberikan jasa konsultasi untuk klien yang memakai platform digital sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis prosesnya.
c. Digital Marketer: Keahlian memasarkan produk dan layanan serta menarik pengguna dan mengkonversi masyarakat umum menjadi pelanggan melalui media dan kanal digital merupakan profesi yang menyenangkan saat ini.
d. Data Analyst: Profil lulusan ini menitik beratkan pada kegiatan merumuskan dan menerapkan matematika, analisa statistik, serta metode lainnya untuk membantu manajemen/wirausaha dalam membuat keputusan, merumuskan kebijakan, riset pasar, perilaku konsumen, dan evaluasi bisnis.
e. Digital Business Development Manager: Keahlian menyusun target dan strategi jangka panjang organisasi/perusahaan/ maupun industri digital, alokasi sumber daya manusia, membangun hubungan dengan pelanggan, mengidentifikasi peluang bisnis, melakukan negosiasi bisnis, dan valuasi bisnis.