Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan mendorong para dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan perolehan paten. Untuk mewujudkan hal tersebut, ITK melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menggelar Workshop Penulisan Draft Paten ITK 2021. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Jumat (9/04) hingga Sabtu (10/04) di Platinum Hotel and Convention Hall.
Lokakarya dengan tajuk Strategi Peningkatan Perolehan dan Produktivitas HKI itu mengundang 39 peserta, terdiri dari 29 dosen dan 10 mahasiswa, dengan penelitian yang memiliki potensi untuk dipatenkan. Dengan demikian, penelitian yang dihasilkan tidak hanya berhenti pada tahap publikasi maupun konferensi, melainkan juga menghasilkan paten. Penelitian pun dapat dihilirisasi atau diimplementasikan, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat.
Ketua LPPM ITK, Dr. Moch. Purwanto, S.Si., M.Si. mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menurutnya, MBKM mendorong seluruh hasil riset dan inovasi untuk dapat diupayakan untuk diterapkan di masyarakat. Ia menambahkan bahwa hal tersebut memiliki dampak ekonomi sekaligus berdampak pada performa ITK.
“Sehingga ketika karya bapak dan ibu memiliki potensi dipatenkan, berarti setelah mendapatkan review dari Kemenkumham dan mendapat sertifikat paten, maka ini dapat menjadi indikator kerja utama yang dapat mendukung peningkatan kualitas, performa dari ITK,” jelasnya.
Narasumber pertama yakni Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Kemenristek/BRIN, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng. Ia menyampaikan materi tentang Kebijakan Nasional Terkait Perolehan HKI dan Pentingnya Produktivitas HKI. Narasumber kedua yakni Kepala Seksi Administrasi Permohonan Paten Direktorat Paten, DTLST, dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Sonya Pau Adu, S.H.
Sementara narasumber ketiga, Dosen Universitas Sebelas Maret, Ahmad Marzuki, Ph.D. Ia menyemapikan tiga materi, yakni Penelusuran Info Paten, Teknik Penulisan Draft Paten, serta Review Draft Paten.
Purwanto berharap, dengan kegiatan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber, para peserta dapat terampil dalam menuliskan draft paten untuk selanjutnya padat diusulkan. Dalam lokakarya tersebut, pada peserta tidak hanya diberi materi, namun juga akan diberikan penugasan draft paten. Draft yang ditulis dalam penugasan akan dikumpulkan satu minggu setelah acara berakhir.