Balikpapan – Kepala Pusat Riset dan Pembangunan SDM Badan Standar Nasional, Dr. Yopi, M.Eng, menyatakan bahwa Kalimantan memiliki potensi pengembangan kolaborasi riset yang sangat baik. Menurutnya, Kalimantan dapat menghasilkan riset dengan nilai jual yang tinggi. Hal tersebut disampaikan dalam Workshop Kerjasama 2021 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Kalimantan pada Kamis (8/4).
Bahkan, ia menyatakan bahwa riset di Kalimantan lebih menjual di dunia internasional dibanding riset-riset yang ada di Jawa. Berdasar pengalamannya, lembaga-lembaga internasional untuk saat ini sangat fokus dengan riset-riset yang ada di Kalimantan dan Papua.
“Di sini saya menulis bahwa Kalimantan daerah yang masih seksi. Sebagai orang yang tinggal di Jawa, saya sudah terlalu jenuh sekali dengan riset-riset yang ada di sini. Sangat susah menjual ke Internasional,” jelas doktor bidang bioteknologi tersebut.
Pria alumnus Tokyo University of Agriculture and Technology tersebut membagikan sejumlah strategi dalam melaksanakan kolaborasi riset. Beberapa diantaranya seperti pemetaan database asset, pemetaan dan pengembangan kompetensi SDM iptek, melakukan positioning secara nasional dan internasional, penguatan koordinasi tingkat nasional hingga internasional dengan mitra kerja maupun lembaga donor.
Lokakarya yang diselenggarakan oleh LPPM ITK ini tidak hanya menghadirkan Dr. Yopi yang menyampaikan materi mengenai kolaborasi riset dan pengembangan. Selain Dr Yopi, LPPM ITK juga menghadirkan Kasie Kebijakan Kemitraan Strategis Luar Negeri Direktorat Riset dan Pengabdian Kemenristek/ BRIN, Dr. Neneng Khafidho, M.M, sebagai narasumber. Dalam kegiatan tersebut, Dr. Neneng menyampaikan m materi mengenai strategi membangun kerjasama riset dengan mitra luar negeri.
Menurut Ketua LPPM ITK, Dr. Moch. Purwanto, S.Si., M.Si., lokakarya tersebut diselenggarakan untuk mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang di dalamnya memuat kerja sama riset. Ia berharap, usai acara semua prodi dari tiap jurusan dapat memetakan rencana kerjasama dengan mitra luar negeri. Acara yang digelar sejak pukul 07.00 WITA hingga 12.30 WITA ini dilakukan dihadiri oleh Rektor ITK dan jajarannya, ketua jurusan, koordinator prodi kepala IPT, serta koordinator pusat di lingkungan LPPM.