Lombok – Jumat, 11 Agustus 2023 – Dunia medis di Kalimantan Timur siap merasakan angin segar dengan langkah revolusioner yang dilakukan oleh Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Melalui Program Studi Fisika, ITK mengangkat inovasi dalam bidang Fisika Medis untuk mendorong kemajuan di dunia medis. Dalam sebuah langkah monumental, ITK berpartisipasi dalam ajang South East Asian Conference on Medical Physics (SEACOMP) ke-21 yang diselenggarakan di Lombok. Dengan berkolaborasi bersama ilmuwan dan praktisi medis dari berbagai negara, ITK berkomitmen untuk membentuk perubahan positif di ranah Fisika Medis.
SEACOMP menjadi ajang tahunan yang dipersembahkan oleh komunitas fisika medis di Asia Tenggara, dan ITK hadir dengan penuh semangat dalam edisi ke-21 di Lombok. Prof. Agus Rubiyanto, Rektor ITK, serta delegasi dari institusi tersebut, turut andil dalam acara ini dengan tujuan utama menjalin kerjasama dengan Asosiasi Institusi Profesi Fisika Medis Indonesia (AIPFMI). Prof. Agus Rubiyanto menjelaskan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari upaya ITK untuk menjadi pionir dalam mencetak Fisikawan Medis yang akan membantu memajukan rumah sakit di wilayah Kalimantan Timur.
Dalam perkembangan kesehatan, teknologi mammografi memegang peranan penting dalam deteksi dini kanker payudara. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan yang juga merupakan alumni Fisika, telah mendorong pengembangan Pendidikan Fisika Medis di daerah-daerah untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang ahli dalam teknis penggunaan radiasi dalam dunia kesehatan. Fisikawan Medis memiliki peran vital dalam mengoperasikan peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion, memastikan kualitas serta keamanan bagi pasien dan tenaga medis.
Fisika Medis menggabungkan prinsip-prinsip fisika dengan aplikasi dalam dunia medis. Profesi Fisikawan Medis telah diakui sebagai bagian integral dari dunia kesehatan, sejajar dengan profesi seperti Dokter dan Apoteker. Peran mereka di rumah sakit sangatlah penting, mulai dari menjaga kualitas penggunaan radiasi untuk diagnosa dan terapi, hingga pengembangan teknologi medis.
Dukungan pun mengalir dari Prof. Wahyu Setia Budi, Ketua AIPFMI, yang memberikan apresiasi dan dukungannya penuh terhadap ITK dalam memajukan Fisika Medis di Kalimantan Timur. “Kebutuhan akan Fisikawan Medis sangatlah tinggi, terutama di luar pulau Jawa. Oleh karena itu, dukungan kami kepada ITK untuk menghadirkan program Fisika Medis di Kalimantan Timur sangat kuat,” ujar Prof. Wahyu. Kehadiran program Fisika Medis di ITK akan memberikan warna baru dalam ranah Fisika, dan menjadi jalan menuju karier yang menjanjikan.
Sorotan kini tertuju pada kelahiran Program Fisika Medis pertama di Kalimantan Timur oleh ITK. Sebuah tonggak bersejarah yang tidak hanya akan memberikan manfaat bagi medis dan ilmu pengetahuan, tetapi juga membuka peluang baru di bidang Fisika yang selama ini tampak misterius. Menyaksikan perkembangan ini tentu akan menjadi pengalaman menarik bagi semua pihak yang tertarik dengan inovasi di dunia medis.