Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan pada gelaran Accer X E- Summit IPB 2022 berhasil meraih Juara 2 Videografi terbaik. Ramadhan Djibran Sanjaya mahasiswa Informatika yang berhasil membawa pulang penghargaan tersebut ke Institut Teknologi Kalimantan. Adapun judul video yang diangkat Ramadha adalah Climate Change. Alasan ia mengikuti Acer X E -Summit IPB adalah ingin menyampaikan urgensinya terhadap perubahan iklim yang ada, dan berharap apa yang ia sampaikan dapat menyadari banyak pihak tentang betapa pentingnya mencegah perubahan iklim.
Dalam kompetisi yang diikuti Ramadhan sendiri melakukan berbagai persiapan lomba. Persiapan yang ia lakukan dimulai dari sebelum lomba adalah menentukan ide dasar dari apa yang ingin ia sampaikan sesuai dengan sub tema yang telah ditetapkan. Lalu Ramadhan membuat naskah fullnya, setelah itu menyesesuaikan lagi naskah dengan ketentuan maksimal menit. Hal ini agar penjelasan yang ia berikan tidak kelebihan dari menit yang telah ditentukan. Kebetulan pada proses pengerjaanya ia mengungkapkan bahwa pembuatan video yang ia buat melebihi maksimal menit yang ditentukan. Maka dari itu ia mulai meringkas lagi pembahasannya tapi tetap berusaha untuk menyampaikan garis besar dari pembahasannya. Dan Ramadhan juga memikirkan bagaimana caranya agar hal yang ia sampaikan ini bisa mencapai audience yang lebih luas, maka dari itu ia menggunakan full bahasa inggris dalam karya ini dengan tujuan untuk mendapatkan audience yang lebih luas. Ramadhan mengungkapkan alasan membuat video ini adalah “Adanya keterbatasan sistem sel tata surya yang memiliki kekurangan tidak mampu beroperasi di kondisi cuaca hujan”.
Pada kompetisi yang diikuti Ramadhan diikuti oleh berbagai kampus yang ada di Indonesia. Universitas/institut yang mengikuti seperti Insititut Pertanian Bogor, Insitut Teknologi Kalimantan, Universitas Amikom Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Surabaya, Universitas Andalas, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret. Ramadhan sendiri ikut dalam kategori (Videografi) dengan 3 subtema yang dapat dipilih yaitu 1. what is future climate change and how to face it? 2. The impact of Climate Change on Seawater Volume, 3. Being a person, who doesn’t produce food waste. Kemudian Ramadhan sendiri memilih subtema yang pertama dalam lomba ini. Dalam project (video) ini Ramadhan mulai membuat gagasan dengan data-data yang tersebar diinternet tentang pengaruh, kondisi, keadaan pemanasan global pada jaman sekarang. agar kita semakin waspada dengan hal ini. Lalu, saya lanjutkan dengan definisi dari “climate change”. setelah itu saya jelaskan hal hal ini berpotensi menyebabkan apa saja seperti kekeringan yang semakin meningkat, kebakaran hutan yang semakin meningkat, meningkatnya volume air laut yang signifikan. Lalu, ia paparkan sebuah pendapat dari seorang ahli/peneliti tentang “climate change”. Setelah itu, ia jelaskan tentang bagaimana cara kita bisa mencegah hal ini, tapi kalau dipikir pikir lagi sebenarnya yang menjadi pertanyaan itu bukan “bagaimana kita mencegah hal ini” yah karena kita pasti sudah di didik semenjak kecil tentang hal ini, tapi pertanyaannya adalah “apakah kita mau mencegah hal ini ?” menurut Ramadhan semua itu tentang kemauan. Karena orang yang mau pasti dia bakal (action) bukan hanya sekedar tau tanpa adanya penerapan dalam kehidupan. Kembali lagi, ini semua untuk kebaikan kita bersama, ini bukan tentang “aku”, “kamu” tapi ini tentang kehidupan “kita” dan kehidupan yang akan datang
“Pesan dan harapan saya untuk mahasiswa/i di itk agar lebih peduli terhadap lingkungan. tindakan kecil kita bisa berpengaruh besar dimasa yang akan datang, dan saya rasa juga ini kebaikan generasi dimasa yang akan datang. Karena bumi ini yang tinggali bukan hanya “aku” atau “kamu” saja. Tapi “Kita”. Setidaknya jika salah satu diantara kita tidak bisa membantu, setidaknya tidak menjadi beban” Ungkap Ramadhan.
Humas Institut Teknologi Kalimantan
#KampusMerdeka