Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan melakukan kuliah tamu dari program WCP. Kegiatan seri kuliah tamu sebagai bagian dari program world Class Professor (WCP) hari Sabtu tanggal 24 September 2022, diselenggarakan secara hybrid, tim panitia pengelola WCP hadir offline berlokasi di Hotel Platinum Balikpapan. Seperti kegiatan seri WCP yang telah dilaksanakan sebelumnya, agenda dimulai dengan pembukaan (opening remark) yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik ITK (Prof. Nurul Widiastuti, M.Si.,PhD.). Adapun dalam pembukaan, beliau menyampaikan bahwa skema World Class Professor diharapkan mampu membantu pencapaian peningkatan reputasi kampus ITK melalui kolaburasi riset internasional dan joint publikasi. Kerja sama akademik ini merupakan salah satu upaya yang dirintis ITK untuk meningkatkan reputasi dan kontribusi ITK melalui visiting dan kolaburasi profesor/pakar/profesional/peneliti tamu dari luar negeri yang datang dan terlibat dalam aktivitas Tridharma ITK.
Sesi pembukaan dilanjutkan dengan, materi narasumber. Terdapat 4 narasumber yang diundang dalam agenda kuliah tamu bertema: “Renewable Material Engineering for Energy and Environmental Application”. Narasumber pertama adalah Prof. Jaka Sunarso, S.T., M.E., Ph.D., (Swinburn University of Technology) yang sekaligus sebagai mitra undangan WCP. Topik yang disampaikan bertema: “Research Studies on Co-doped Perovskites for Solid Oxide Fuel Cells Cathodes”. Sel bahan-bakar padat (solid oxide fuel cell –SOFC) adalah sistem konversi energiyang penting karena memiliki efisiensi yang tinggi, disain yang modular dan ramah lingkungan. Riset yang telah dikembangkan oleh beliau meliputi berbagai kemajuan dan tantangan dalam teknologi material pada SOFC, khususnya tentang perkembangan material dan teknik untuk meningkatkan konduktivitas ionik material elektrolit. Pengembangan solid oxide fuel cell (SOFC) sebagai sumber masa depan untuk energi bebas polutan bersih adalah terobosan utama dalam industri energi. SOFC dapat menghasilkan listrik dan panas pada efisiensi tinggi dengan tingkat emisi CO2 yang lebih rendah dan mengurangi polusi dari produk pembakaran seperti NOx dan SOx. SOFC memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis sel bahan bakar lainnya, misalnya suhu operasi yang tinggi memungkinkan fleksibilitas dalam jenis bahan bakar yang dapat digunakan. Dilanjutkan oleh Dr.rer.nat.Ruri Agung Wahyuono,S.T.,M.T. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, ITS), menyampaikan materi dengan topik: “Photocathodes Optimization for Solar Energy Conversion” . Pada penyampaian materinya, dijelaskan bahwa teknologi rekayasa material baru yang berpotensi sebagai fotokatoda dan optimasinya untuk aplikasi energi berbasis sel surya.
Narasumber yang ketiga yakni Dr. Wibawa Hendra Saputera, S.Si.M.Sc.PhD. (Institut Teknologi Bandung) menyampaikan materi terkait topik: “Photocatalysis as a Promising Technology for Environmental Remediation and Energy Conversion”.Perkembangan teknologi berbasis material fotokatalis bervariasi, ada yang sudah pada tahap manufaktur, ada yang masih pada tahap prototip, bahkan ada yang masih pada tahap penelitian dasar dan aplikasi. Beberapa industri manufaktur atau industri yang menawarkan jasa pengolahan limbah sedang menunggu terobosan sistem pengolahan limbah berbasis fotokatalis ini, karena proses degradasi dengan material fotokatalis memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem pengolahan limbah lain, seperti lebih efektif menguraikan polutan menjadi produk yang aman untuk lingkungan, relatif lebih murah karena proses yang digunakan bersifat kontinu, relatif aman terhadap lingkungan, mudah untuk dikendalikan dan dapat menguraikan berbagai polutan baik yang sederhana maupun yang kompleks. Pemateri terakhir disampaikan oleh Associate Prof. Hairus Abdullah, Ph.D. (Universitas Prima Indonesia) sekaligus visiting postdoctoral fellowship di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Pada penyampaian materi beliau dengan topik: “Nanomaterial for Environmental Remediation and Hydrogen evolution Reaction as well as the application for hydrogenation Reaction”.Gas hidrogen (H2) merupakan alternatif sumber energi yang menjanjikan dibandingkan dengan bahan bakar fosil tradisional seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam karena jumlahnya yang melimpah, sangat efisien, tidak beracun, dan tidak menghasilkan emisi yang berbahaya saat digunakan sebagai bahan bakar. Saat ini, gas H2 telah diproduksi dan diaplikasikan di negara-negara maju, sebagai bahan bakar transportasi dan pembangkit listrik melalui reaksi kimia antara gas H2 dan oksigen (O2) yang mana reaksi kimia ini sama sekali tidak memiliki polusi karena emisinya berupa uap air (H2O) yang dapat diubah lagi menjadi energi.
Agenda kegiatan series WCP diakhiri dengan sesi tanya jawa peserta via zoom meeting dan dokumentasi bersama Tim pengelola WCP. Sebagai realisasi dari tujuan kegiatan WCP ini, agenda selanjutnya akan dilakukan diskusi membahas bentuk-bentuk rancangan kerjasama antar kedua belah pihak yakni ITK dengan Swinburne University of Technology. Hal ini mengingat pengembangan atmosfer akademik bertaraf internasional dan upaya peningkatan produktivitas untuk berbagai bidang keilmuan unggulan perlu dilakukan melalui skema World Class Professor.
Humas Institut Teknologi Kalimantan
#KampusMerdeka