Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan mengadakan diskusi terkait “Pemetaan Potensi Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Kalimantan Timur pada (26/08/2022). Kegiatan diskusi tersebut berlangsung di ruang rapat LPPM Gedung Laboratorium Terpadu Institut Teknologi Kalimantan. Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dosen program studi yang ada di Institut Teknologi Kalimantan dengan juga dihadiri perwakilan BRIN.
Dr. Moch Purwanto, S.Si., M.Si. (Selaku Ketua LPPM ITK) memaparkan terkait potensi yang ada di Kalimantan Timur. ITK sendiri saat ini sudah memiliki 5 jurusan dan terdiri dari 22 program studi. Program studi yang ada di Institut Teknologi Kalimantan sendiri menjawab berbagai tantangan yang ada di Kalimantan Timur. Untuk jumlah mahasiswa ITK saat ini hingga tahun 2022 sebanyak 4.876, kemudian untuk dosen terdiri dari 9 doktoral, 226 magister, dan 3 professor. Untuk kepercayaan industri sendiri sudah semakin meningkat dimanja kolaborasi lebih dari 17 industri yang ada. Kemudian selalu meningkatkan keahlian mahasiswa dan tenaga kependidikannya. Beberapa yang sudah dioptimalkan dalam bidah energi yaitu pemanfaatan biogas limbah tahu, sel surya, methana di TPA Manggar.
Rencana pengembangan riset energi sendiri sangat banyak targetnya di ITK. Selain energi berfokus pada teknologi pangan dan pengembangannya. Komunitas unggulannya diantaranya lada, kelapa sawit, nanas, karet, kelapa dalam, buah naga, dan lain sebagainya. Kemudian sektor kemaritaman dengan beberapa kajian yaitu pesisir, pemanfaatan sumber daya laut, lepas pantai, konsep bangunan, analisis uji kapal. Terkait membahas potensi maritim yaitu wisata bahari dan bus air, pelabuhan marina, jalur dan pemetaan laut, transportasi laut, galangan kapal, dan lain sebagainya. Fokuskan riset selanjutnya adalah smart city. Hal ini karena Balikpapan menjadi kota penopong ibu kota dan menjadikan ibu kota yang maju. ITK ikut serta mendukung gerakan 1000 stratup di Balikpapan bekerjasama dengan KOMINFO.
ITK sering mengadakan workshop dan kerjasama. Untuk saat ini ada 286 kerja sama dalam negeri dan 16 kerja sama luar negeri. Tentunya kerjasama dan kolaborasi ini terus ditingkatkan dan dikembangkan. Peran BRIDA dalam memperkuat Riset dan Inovasi Daerah Dr. Wihatmoko Waskitoaji “Kehadirian BRIN sendiri ke ITK yaitu bekerjasama dan bahkan meminta bantuan ITK untuk melakukan riset dan mengelolanya”. Pembinaan daerah tidak bisa dilakukan secara pasif sendiri, tentunya potensi terbesar yaitu degan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada terlebih pada perguruan tinggi di daerah untuk dapat menyiapkan pembangunan daerah yang ada. Peran dari tenaga pengajar yang ada di dalamnya dan mahasiswa perlu bekerjasama dan berkolaborasi. Fasiitas di BRIN sendiri terdapat pusat kolaborasi riset, pengembangan perusahaan berbasis teknologi (startup), dan pengujian-pengujian yang dilakukan.
Humas Institut Teknologi Kalimantan
#KampusMerdeka