Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan melalui mahasiswanya berinovasi lakukan budidaya tanaman dengan teknik hidroponik berbasis teknologi hemat energi. Hidroponik merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melakukan budidaya tanaman dengan memakai (memanfaatkan) air tanpa menggunakan media tanah dan berfokus pada pertumbuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman yang dibudidayakan. Kebutuhan air pada tanaman hidroponik lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan air budidaya tanaman dengan memakai tanah sebagai media tanamnya. Pada tanaman
hidroponik menggunakan air yang lebih efisien dan sangat cocok diterapkan pada daerah yang mempunyai pasokan air yang terbatas.
Berdasarkan Kota Balikpapan Dalam Angka tahun 2020, lahan pertanian di Kota Balikpapan relatif terbatas luas dan sebarannya. Selain itu, perkebunan dan pertanian di Kota Balikpapan umumnya dilakukan dalam skala kecil. Kawasan yang masih mengusahakan pertanian dan perkebunan di Kota Balikpapan terpusat pada Kelurahan Manggar, Lamaru dan Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur dan Kelurahan Karang Joang di Kecamatan Balikpapan Utara. Akan tetapi dalam prosesnya sayur mayur ini hanya megandalkan metode tanam dengan cara konvensional, yang menggunakan lahan dan sumber daya yang besar sehingga metode yang dapat menjadi solusi ini adalah tanam dengan metode hidroponik terutama untuk komoditas sayuran, akan tetapi metode tanam ini masih dianggap sulit untuk dilakukan karena membutuhkan modal yang besar, sehingga tanam hidroponik ini sulit berkembang di Kota Balikpapan.
Melakukan pembuatan proposal kegiatan dan persiapan lainnya seperti survey lokasi kegiatan, dan lain sebagainya. Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat sekitar lokasi kegiatan dengan data sekunder atau data primer, dimana untuk mendapatkan data tersebut karena adanya pandemi maka pengambilan data kebutuhan masyarakat akan dilakukan dengan melakukan penyebaran kuisioner berupa G-Form kepada masyarakat. Pembuatan prototype dilakukan untuk perlengkapan edukasi dan sosialisasi tentang sistem hidroponik yang akan diterapkan pada pelatihan yang akan dilaksanakan. Tahap selanjutnya adalah tahap uji coba dari prototype rancangan alat dimana pada uji coba ini dilakukan pengecekan sistem keseluruhan apakah sistem bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan atau masih ada kekurangan jika sudah sesuai maka dilanjutkan ketahap berikutnya. Edukasi dan sosialisasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara tatap muka dengan masyarakat sekitar dimana pada kegiatan ini dilakukan pembelajaran tentang pentingnya hidroponik serta memperkenalkan kepada masyarakat tentang sistem otomatisasi dalam budidaya hidroponik untuk menambah minat masyarakat dalam pengembangan dan budidaya hidroponik di daerah balikpapan. Pelatihan merupakan kegiatan sebagai bentuk penerapan langsung dari hasil edukasi dan sosialisasi yang dilakukan sebelumnya. Evaluasi dilakukan untuk menentukan langkah apa yang akan dilakakukan dan diberikan kepada masyarakat pada saat kegiatan monitoring dan pendampingan sesuai kekurangan pada kegiatan edukasi dan pelatihan.
“Semoga ilmu yang dibagikan ketika sosialisasi di RT36 Prapatan bermanfaat dan dapat diaplikasikan langsung” tutur Adji.
Kesan tim ITK yaitu pada kegiatan cukup sulit karena dilaksanakan ketika masih pandemi maka kami cukup kesulitan dalam melaksanakannya. Menarik dan bisa jadi pengalaman baru karena ini adalah KKN pertama bagi tim.
Humas Institut Teknologi Kalimantan