Balikpapan – Institut Teknologi Kalimantan Tim Peneliti ITK yang diketuai oleh Achmad Ghozali, S.T., M.T., berhasil menemukan pola spasial perkembangan kasus Covid-19 di Kota Balikpapan. Penelitian ini dapat terselenggara dengan baik berkat hibah dana LPPM ITK. Pola spasial perkembangan ini sangat bermanfaat dalam melihat titik-titik pertumbuhan kasus Covid-19, tidak sekedar dari pertumbuhan jumlah pengidap aktif, namun juga dari tingkat kerapatan titik atau nilai kejadian/kasus.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi untuk melihat pertumbuhan kasus Covid-19 dengan menambahkan perspektif kerapatan kasus, pada masing-masing kelurahan di Kota Balikpapan. Kota Balikpapan memiliki populasi penduduk sebanyak 667.188 jiwa (BPS, 2019). Kota Balikpapan merupakan pintu gerbang menuju provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kondisi tersebut menjadikan Kota Balikpapan sebagai episentrum dari proses distribusi dan pergerakan penduduk. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tingginya tingkat migrasi penduduk sebesar 3,42% di Kota Balikpapan (Nurul dkk, 2015)
Hasil analisis Emerging Hotspot menunjukkan bahwa terdapat 2 jenis hotspot temporal di Kota Balikpapan terkait kasus aktif COVID-19 ini antara lain:
- Sporadic Hotspot: merupakan kawasan yang merupakan hot spot aktif-kembali lalu pasif-lagi. Kelurahan yang merupakan sporadic hotspot adalah Manggar, Sepinggan Baru, Sepinggan, dan Batu Ampar.
- Oscillating Hotspot merupakan kawasan titik panas yang signifikan secara statistik untuk interval langkah waktu terakhir yang memiliki riwayat juga menjadi titik dingin yang signifikan secara statistik selama langkah waktu sebelumnya. Kelurahan yang masuk dalam kategori ini adalah Klandasan Ulu, Telaga Sari, Muara Rapak, Gunung Samarinda di Kecamatan Balikpapan Utara, dan Gunung Bahagia di Kecamatan Balikapan Tengah.
Dari hasil analisis ini diketahui bahwa Perkotaan Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan menjadi Kawasan yang memiliki kasus aktif COVID-19 cukup konsisten secara historis meskipun tidak setiap waktu muncul.Selain itu, pada gelombang 2 COVID-19 di Kota Balikpapan muncul hotspot baru dari yang semula adalah Kawasan coldspot yaitu Balikpapan Kota dan Balikpapan Utara. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini dapat berkontribusi positif dalam perumusan kebijakan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di Kota Balikpapan.
Humas Institut Teknologi Kalimantan